Strategi Kementan Tingkatkan Pengetahuan Petani Bali

Strategi Kementan Tingkatkan Pengetahuan Petani Bali
Petani menggunakan alsintan berupa traktor. Foto: Kementan

jpnn.com, BALI - Anggota atau perwakilan dari sejumlah Subak di Bali diberi pelatihan cara mengoperasikan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Pelatihan diberikan pemerintah pusat bekerja sama dengan dinas pertanian provinsi.

“Pelatihan atau sosialisasi soal alsintan memang penting untuk meningkatan pengetahuan petani,” kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy di Jakarta, Selasa (16/4).

Menurut Sarwo Edhy, dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunan alsintan, petani diharapkan menjadi lebih terbiasa dengan teknologi sehingga pemanfaatan alat tersebut menjadi maksimal.

"Melalui kegiatan tersebut, petani bisa lebih optimal menggunakan alsintan, mulai dari olah tanah sampai panen. Belakangan ini Subak di Bali rutin memberikan sosialisasi pentingnya memanfaatkan alsintan kepada anggota poktan maupun Gapoktan," ungkap Sarwo Edhy.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, W. Sutama mengatakan, pelatihan bisa dilakukan di balai pelatihan dinas terkait selama 4-5 hari. Pesertanya adalah perwakilan anggota Subak yang mengelola alsintan sebanyak 20 orang.

"Subak yang ada di Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana hampir semuanya menerima bantuan pemerintah alsintan pra panen maupun pasca panen. Alsintan tersebut dikelola melalui Subak. Sebab, Subak ini merupakan organisasi kemasyarakatan yang langsung berhubungan dengan petani,” kata Sutama.

Menurut Sutama, alsintan bantuan Kementan di Jembrana ada juga yang langsung dikelola UPJA. Umumnya, UPJA yang mengelola asintan ini dibentuk dari sejumlah petani.

Anggota atau perwakilan dari sejumlah Subak di Bali diberi pelatihan cara mengoperasikan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News