Strategi Kementan Tingkatkan Pengetahuan Petani Bali

“Jadi, sebenarnya mau dikelola oleh Subak atau UPJA itu tak ada masalah. Apalagi saat ini sudah banyak UPJA yang didirikan sejumlah petani di sini,” paparnya.
Alsintan yang dikelola anggota Subak umumnya bisa berjalan dengan baik, karena manajemen Subak yang dikembangkan di Bali sudah banyak yang mapan. Sehingga, alsintan yang dikelola lebih mudah dikembangkan.
Sutama juga mengungkapkan, Subak di Bali umumnya sudah punya koperasi. Sehingga, pengelolaan alsintan bisa dilakukan bersama koperasi anggota Subak.
"Karena itu, petani yang tergabung dalam Subak tak ada masalah dengan UPJA. Sebab, Subak itu fungsinya tak jauh beda dengan UPJA. Apakah alsintan itu akan dikelola melalui Subak atau UPJA secara tersendiri juga tak ada masalah bagi petani,” paparnya.
Seperti diketahui, Subak merupakan organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur dan mengelola sistem pengairan sawah dalam bercocok tanam di Bali.
Masyarakat khususnya petani Bali juga sangat menghormati kearifan lokal yang hingga kini masih dipelihara dengan baik. (adv/jpnn)
Anggota atau perwakilan dari sejumlah Subak di Bali diberi pelatihan cara mengoperasikan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan