Strategi Merebut Hati dan Mengisi Perut di Golden Triangle (1)

Ladang Opium Doi Tung Hilang, Sejuta Wisatawan Datang

Strategi Merebut Hati dan Mengisi Perut di Golden Triangle (1)
ENTAS PETANI OPIUM : Delegasi Indonesia (bagian kiri) menerima penjelasan kiat pembangunan sistem alternatif untuk rakyat di pegunungan Doi Tung, perbatasan Thailand-Myanmar.
Khun Chai orang yang sangat menarik. Umurnya hampir 70 tahun, tapi energiknya luar biasa. Penampilannya sangat sederhana. Jiwa melayaninya lahir batin. Hanya dengan mengenakan kaus dan jaket, dia menjemput sendiri rombongan dari Indonesia di tangga pesawat yang mendarat di Bandara Chiang Rai.

Rombongan ini cukup besar. Dari Badan Narkotika Nasional (BNN) ada Irjen Gories Mere, Brigjen Surya Darma, Komjen (pur) Ahwil Luthan, dan beberapa orang lagi. Dari tim ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) ada Brigjen Pol Bambang Banu Saputro yang amat gelisah atas rusaknya lingkungan di kawasan pertambangan (batu bara dan tambang apa saja) yang ada di bawah ESDM.

Dari Artha Graha Peduli lengkap diikuti seluruh direksi dan direktur anak-anak perusahaannya, bahkan dipimpin Tomy Winata sendiri. BNN dan Artha Graha Peduli memang punya proyek kerja sama membangun pusat rehabilitasi korban narkotik di Pulau Seribu.

Khun Chai lalu mengantar rombongan ke Doi Tung, sekitar satu jam perjalanan ke arah utara. Di sini, di pegunungan dekat perbatasan Myanmar yang udaranya dingin ini, rombongan menginap. Besoknya Khun Chai mengantar peninjauan ke wilayah-wilayah ladang opium di masa lalu yang jaraknya masih tiga jam lagi. Hari kedua dan ketiga masih mengantar ke gunung-gunung yang lebih tinggi.

SELAMA tiga hari, Dahlan Iskan ikut dalam misi mempelajari perubahan drastis yang terjadi di wilayah Golden Triangle yang pernah dikenal sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News