Strategi Pemprov Jatim Dorong Ekspor Olahan Kopi
Tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, potensi pemasaran juga besar. Namun, saat ini kopi yang diekspor mayoritas berupa biji kopi, bukan produk olahan.
”Hingga kini yang diekspor berupa biji masih sekitar 73,05 persen. Ke depan kami berharap ekspor olahan terus meningkat,” katanya.
Pada 2018, ekspor kopi dan olahan kopi mencapai USD 187,09 juta. Sekitar 22,17 persen adalah olahan kopi.
Menurut dia, kalau ekspor olahan kopi meningkat, pelaku usaha bisa mendapatkan nilai tambah dari penjualan produk olahan kopi.
Selain itu, salah satu yang menjadi perhatian adalah mengenai standardisasi kopi.
Saat ini di Surabaya ada UPT khusus yang mampu melakukan pengujian untuk semua parameter dalam SNI untuk kopi.
Bahkan, selama dua tahun terakhir telah memfasilitasi sebanyak 109 pelaku UKM, baik terkait dengan SNI, merek, maupun kemasan.
Kemasan berpengaruh penting terhadap kegiatan pemasaran. Pihaknya memfasilitasi industri kopi olahan untuk memasarkan produknya ke berbagai kegiatan, baik di kabupaten/kota di Jatim maupun hingga luar pulau.. (res/c12/oki)
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim berupaya meningkatkan kualitas produk olahan kopi untuk mendongkrak ekspor.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Truk Kecelakaan di Jalur Jember-Banyuwangi, Macet Sampai 4 Kilometer
- Mobil Ambulans Bawa Rombongan Halalbihalal Terguling di Tulungagung
- Calon PPPK 2023 Teken Perjanjian Kerja, Bakal Dievaluasi Tiap Tahun
- Minibus Pengangkut Pengantin Masuk Jurang di Trenggalek, 1 Orang Tewas
- Masyarakat Diminta Waspada Potensi Awan Panas Gunung Semeru
- Motif Pembunuhan di Gunung Katu Malang Terungkap, Tersangka Marah Diajak Begituan