Genjot Ekspor Dengan Desentralisasi Perizinan

jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berkomitmen untuk terus mendukung kinerja ekspor.
Wujud nyatanya adalah memudahkan perizinan lewat kebijakan desentralisasi.
Kebijakan itu akan meringkas mata rantai birokrasi yang secara tidak langsung bisa meningkatkan daya saing para pelaku usaha di pasar ekspor.
BACA JUGA: Kesadaran Pelaku Industri Kreatif Daftarkan Hak Kekayaan Intelektual Masih Rendah
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menyatakan, Jatim sangat potensial menjadi gerbang ekspor.
Sebab, provinsi tersebut memiliki captive market dari Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua.
Namun, segala jenis perizinan ekspor masih terpusat di Surabaya. Karena itulah, pemprov segera mendesentralisasikan layanan perizinan.
Saat ini Pemprov Jatim menyiapkan East Java Super Corridor (EJSC). Melalui EJSC, nanti desentralisasi dilakukan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berkomitmen untuk terus mendukung kinerja ekspor.
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Suplemen Ternak Pangkalan Bun Tembus Pasar Belanda, Bea Cukai Sampaikan Komitmen Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Banyuwangi & Belitung Tembus Ekspor Lewat Asistensi
- Ini Upaya Bea Cukai Perkuat Kolaborasi dengan Perusahaan Berstatus AEO di 2 Daerah Ini
- CV Hikmah Surabaya Arang Ekspor 2 Ribu Bag Bricket Asal Polewali Mandar ke Suriah