Genjot Ekspor Dengan Desentralisasi Perizinan

Genjot Ekspor Dengan Desentralisasi Perizinan
Ilustrasi aktivitas ekspor impor. Foto: Kaltim Post/JPNN

“Namun, pengaplikasian online ini belum dipahami seluruh pelaku usaha. Masih perlu sosialisasi,’’ ujarnya.

Menurut Isdarmawan, biaya logistik di Jatim juga masih mahal. Padahal, pertumbuhan ekonomi Jatim bergantung pada ekspor dan investasi.

Saat ini 90 persen ekspor Jatim adalah produk manufaktur. Contohnya, makanan olahan, perhiasan, tekstil, dan kayu.

’’Sekitar 10 persen komoditas ekspor Jatim berasal dari sektor pertanian dan perkebunan,’’ ungkapnya. (res/c14/hep)


Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berkomitmen untuk terus mendukung kinerja ekspor.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News