StreetScooter Melayang, Peluang Indonesia Jadi Pemain Global Menipis

StreetScooter Melayang, Peluang Indonesia Jadi Pemain Global Menipis
Ilustrasi mobil listrik. Foto: dok for jpnn

Pencaplokan, ini sekaligus mengamankan aspek pengembangan sistem baterai dan manufaktur sehingga sangat menguntungkan Odin.

Perusahaan itu juga memegang tambahan pemesanan kendaraan listrik yang sebelumnya dikuiasai oleh Deutsche Post yakni sebanyak 3.500 unit.

Sebelumnya, BUMN Indonesia yang terdiri atas Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) berencana mengakusisi StreetScooter sebagai bagian membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dari nikel menjadi baterai listrik lalu memiliki teknologi membangun motor dan mobil listrik Indonesia.

Namun, rencana tersebut menuai kritik, di antaranya dari Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dia menilai rencana itu tidak masuk akal. Menurutnya, pengambilalihan saham StreetScooter tidak layak untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.

Sementara itu, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan gagalnya akuisisi oleh IBC itu karena Indonesia kalah gesit dengan Singapura.

"BUMN Singapura beli tuh dan opsi itu sudah tidak lagi diberikan ke kita, sayang,” kata Bahlil, Sabtu (8/1)

Dia pun menyayangkan dinamika aksi korporasi ini yang penuh dengan kendala, termasuk penolakan dari beberapa pihak, kendati prospek bisnis StreetScooter sesungguhnya cukup menjanjikan untuk jangka panjang.

Indonesia dipastikan gigit jari lantaran holding baterai nasional alias Indonesia Battery Corporation (IBC) gagal mengakuisisi StreetScooter Engineering

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News