Stres jadi Salah Satu Penyebab Tertinggi Serangan Jantung di Masa Pandemi

Stres jadi Salah Satu Penyebab Tertinggi Serangan Jantung di Masa Pandemi
dr Antono Sutandar Sp.JP-K. Foto: tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Masa pandemi COVID-19 memicu peningkatan kasus serangan jantung.

Pasalnya, selama masa pandemi, banyak masyarakat yang stres berat akibat krisis ekonomi dan kesehatan.

Sementara stres menjadi salah satu pemicu penyakit jantung koroner.

Menurut dr Antono Sutandar Sp.JP-K, ada sembilan faktor penyebab risiko serangan jantung, yakni rokok, hipertensi, kolesterol, kegemukan, diabetes, stres, alkohol, kurang olahraga, kurang makan sayur dan buah.

Namun, dari faktor-faktor tersebut, terjadi perubahan tren di mana stes, rokok, dan kolesterol menjadi penyebab tertinggi terjadinya serangan jantung koroner.

"Kalau sebelumnya paling banyak karena rokok, alkohol, tekanan darah tinggi, nah belakangan stres jadi salah satu penyebab tertinggi serangan jantung di samping rokok dan kolesterol," kata Dokter Antono dalam diskusi kesehatan daring yang diselenggarakan Siloam Heart Institute-Siloam Hospitals Kebon Jeruk untuk memperingati Hari Jantung Sedunia, 29 September 2020.

Dijelaskan, data WHO 2018 menyebutkan, angka kematian di Indonesia, 33,5 persennya disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

Ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga kesehatan jantungnya apalagi di masa pandemi COVID-19.

Kasus serangan jantung di masa pandemi COVID-19 bertambah karena banyak masyarakat stres akibat persoalan ekonomi dan kesehatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News