Studi Terbaru Soal Melatih Otak Agar Mampu Melakukan Multi-Tasking

"Jika dua pola pola aktivasi, untuk tugas pertama dan tugas kedua, menjadi lebih terpisah, maka terlihat kita akan lebih baik dalam mengerjakan multi-tasking karena satu sama lain tidak saling menganggu," kata Profesor Dux .
"Kami menggunakan istilah ini 'membagi dan mengatasi' ... sehingga mereka yang memiliki representasi terpisah di wilayah-wilayah otak dapat melakukan banyak hal sekaligus secara lebih baik. Tapi hanya jika mereka melakukan latihan yang benar," tambahnya.
Namun, menurutnya masih tidak diketahui apakah pelatihan multi-tasking dapat meningkatkan kemampuan kita banyak hal secara umum lainnya. Pertanyaan ini masih menjadi rahasia besar, dan cukup mahal, karena industri pelatihan otak bernilai sekitar $5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.
Trik agar bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu, atau istilahnya multi-tasking, adalah dengan melatih otak kita. Para peneliti di Australia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM