Studi Terbaru Temukan Penurunan Antibodi, Seberapa Efektif Sinovac Melawan Varian Delta?

Studi Terbaru Temukan Penurunan Antibodi, Seberapa Efektif Sinovac Melawan Varian Delta?
Ibu Dr Radian Ahmad Halimi yaitu Dr Ike Sri Redjeki meninggal baru-baru ini karena COVID-19. (ABC News)

"Tingkat kematian sangat tinggi. Kita tahu bahwa faktor ini menunjukkan betapa seriusnya pandemi ini."

Sama seperti beberapa negara lain, Indonesia mengandalkan vaksin Sinovac untuk melakukan vaksinasi bagi jumlah penduduk yang besar.

Dari 173 juta vaksin yang sudah diterima Indonesia, porsi vaksin Sinovac adalah 80 persen.

Pemerintah Indonesia mengatakan vaksin Sinovac sudah membantu mengurangi kematian dan tingkat keparahan mereka yang sakit.

Pemerintah Indonesia memberi contoh 360 pekerja kesehatan di Kudus Jawa Tengah yang terkena COVID di bulan Juni sekarang hampir semuanya sudah sembuh.

Tetapi studi terbaru menyebutkan antibodi di dalam darah yang diciptakan oleh vaksin Sinovac, dengan cepat menurun kadang hanya bertahan sampai tiga bulan walau sudah mendapat dosis kedua.

Professor Ben Cowling dari University of Hong Kong yang melakukan penelitian dengan publikasi mereka diterbitkan di Jurnal Lancet bulan lalu.

Ia membandingkan tingkat efektivitas Sinovac dengan Pfizer di kalangan pekerja kesehatan di Hong Kong, di mana Sinovac diberikan kepada 40 persen.

Dari angka kematian hampir 100 ribu orang di Indonesia, 40 persen diantara korban yang meninggal baru terjadi sejak 1 Juli

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News