Studi Terbaru Temukan Penurunan Antibodi, Seberapa Efektif Sinovac Melawan Varian Delta?

Studi Terbaru Temukan Penurunan Antibodi, Seberapa Efektif Sinovac Melawan Varian Delta?
Ibu Dr Radian Ahmad Halimi yaitu Dr Ike Sri Redjeki meninggal baru-baru ini karena COVID-19. (ABC News)

Tingkat efektivitas vaksin Sinovac jadi perhatian

Dari angka kematian hampir 100 ribu orang di Indonesia, 40 persen diantara korban yang meninggal baru terjadi sejak 1 Juli.

Angka kasus kini mulai menunjukkan penurunan, setelah mencapai titik puncak 56.757 kasus pada tanggal 15 Juli dan angka kematian tertinggi harian yaitu 2.069 orang pada tanggal 27 Juli.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Lapor COVID-19, selain 600 dokter yang meninggal, tenaga layanan kesehatan lain juga menjadi korban yaitu 500 perawat, 300 bidan, dan ratusan dokter gigi, apoteker dan yang lainnya.

Hampir semua mereka sebelumnya sudah divaksinasi menggunakan vaksin Sinovac asal Tiongkok.

"Ibu mendapat vaksin pertama di bulan Februari, dan dosis kedua di bulan Maret. Jadi dia sudah mendapat vaksinasi penuh. Sama seperti saya juga, ibu waktu itu mendapat vaksin Sinovaca," kata dr Radian.

Di saat Indonesia tengah menghadapi varian Delta, ada kekhawatiran mengapa banyak yang meninggal padahal mereka sudah mendapat vaksinasi penuh.

"Sinovac efektif untuk varian sebelumnya. Sekarang kita menghadapi varian Delta dan tentu saja ceritanya jadi berbeda," kata Dr Dicky Budiman epidemiolog Indonesia yang sedang melanjutkan pendidikan di Queensland, yang juga  penasehat bagi Pemerintah Indonesia soal pandemi.

"Varian Delta sudah menyebar ke seluruh provinsi dan pulau-pulau di Indonesia khususnya yang besar."

Dari angka kematian hampir 100 ribu orang di Indonesia, 40 persen diantara korban yang meninggal baru terjadi sejak 1 Juli

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News