Suami-Istri Asal Australia Bantu Anak Telantar di Halmahera
Di sisi lain, klinik di Hohidiai menerima pasien-pasien yang tidak diterima di rumah sakit di sana.
"Kami menerima pasien yang tidak diinginkan (rumah sakit), seperti penderita tuberkulosis akut, pengidap HIV dan kusta. Kami mau menolong mereka semua," kata Esther.
Anak-anak mahir Bahasa Inggris
Photo: Peter dan Esther Scarborough memiliki rasa simpati besar bagi orang-orang yang kurang mampu dan kekurangan. (Supplied: Esther Scarborough)
Demi akses meluas ke ilmu pengetahuan dari segala penjuru dunia, Esther mewajibkan para siswa di Hohidiai untuk berbicara dalam Bahasa Inggris.
"(Sejak awal) kami memang ingin anak-anak bisa berbahasa Inggris supaya bisa membaca dan mengerti ilmu pengetahuan di dunia secara keseluruhan."
Kini, anak-anak di Hohidiai sudah menggunakan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. Salah satunya bahkan sudah ditawarkan pekerjaan karena mahir dalam bahasa tersebut.
"Ada seorang anak yang sebenarnya belum selesai sekolah tapi sudah ditawarkan pekerjaan di bidang pariwisata," kata Esther yang berusia 57 tahun.
"(Pemberi pekerjaan) sudah 'melirik' anak-anak (di Hohidiai) karena mereka fasih berbahasa Inggris."
Anak-anak terlantar dan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Maluku Utara mendapatkan secercah harapan untuk masa depan melalui uluran tangan pasangan dari Australia, Peter dan Esther Scarborough
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0
- Pengakuan Jujur Pelatih Australia Soal Ernando Ari