Suami-Istri Asal Australia Bantu Anak Telantar di Halmahera

Suami-Istri Asal Australia Bantu Anak Telantar di Halmahera
Hohidiai memberikan kesempatan kedua bagi anak-anak korban kekerasan rumah tangga ataupun yang terlantar. (Supplied: Raymond Setiawan)

Kunjungan sukarelawan dari luar negeri seperti Australia, Amerika Serikat, Inggris dan Singapura menurut Esther juga mendorong anak-anak untuk berbicara dalam bahasa tersebut.

"Pengunjung dari luar Indonesia yang datang sering berbicara dengan mereka, dan menurut saya ini membantu."

Kefasihan berbahasa Inggris anak-anak di Hohidiai ini disaksikan sendiri oleh Raymond Setiawan , seorang warga asal Indonesia yang sekarang tinggal di Melbourne, yang melakukan kegiatan sukarelawan di sana selama dua minggu.

Suami-Istri Asal Australia Bantu Anak Telantar di Halmahera Photo: Raymond mengatakan bahwa siswa di Yayasan Hohidiai Maluku Utara fasih berbahasa Inggris. (Supplied: Raymond Setiawan)

 

Raymond yang pernah pergi dari Sabang sampai Merauke ketika bekerja di sebuah organisasi nirlaba mengatakan belum pernah melihat keunikan ini.

"Selama lima tahun saya bekerja di sana belum pernah melihat ada komunitas yang sangat terpencil tapi anak-anaknya bisa Bahasa Inggris selancar ini."

Lapangan kerja bagi dokter Indonesia

Suami-Istri Asal Australia Bantu Anak Telantar di Halmahera Photo: Hohidiai menyediakan klinik, sekolah dan rumah penginapan bagi masyarakat terutama anak-anak di Maluku Utara. (Supplied: Raymond Setiawan)

 

Esther yang mengatakan jatuh cinta pada keramahan orang Indonesia sejak kedatangannya di tahun 1998 merasa bangga melihat kemajuan Hohidiai dari tahun ke tahun.

Anak-anak terlantar dan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Maluku Utara mendapatkan secercah harapan untuk masa depan melalui uluran tangan pasangan dari Australia, Peter dan Esther Scarborough

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News