Suara-suara Histeris Menggedor-gedor Gerbang yang Terkunci
Pabrik Petasan Meledak dan Terbakar
Raymond tidak punya pilihan lain selain menunggu bantuan datang. Membiarkan si jago merah menari-nari mencabuti nyawa di area pabrik. Hawa panas menyengat sampai radius puluhan meter dari tembok pabrik.
Pikiran Raymond saat itu juga mengirimkan dugaan bahwa ada beberapa genset dan alat mudah terbakar lain yang masih tersisa di dalam pabrik. ”Kalau kita maju terus, itu risiko bagi anggota,” katanya.
Armansyah mengungkapkan, kawan-kawannya melihat korban yang keluar dengan menderita luka bakar.
Seorang ibu sempat terlihat keluar dari gerbang depan yang diselimuti api. Sekujur tubuhnya melepuh karena panas.
”Kulit-kulitnya sudah pada berjatuhan, ada pula yang sudah menyatu dengan tubuhnya,” tutur Armansyah.
Beruntung nasib sang ibu. Dia bisa meneruskan langkah berlari menuju seberang jalan tempat para anggota Brimob bersiaga. Para anggota pun meraihnya dan memasukkannya ke ambulans yang segera meraung menuju rumah sakit.
Baru pukul 12 siang api bisa dipadamkan dan para personel Brimob di bawah pimpinan Raymond bisa bernapas lega.
”Sejak pagi memang sudah bau (bubuk mesiu, Red),” ujar Armansyah. (*/c10/ttg)
Dari gerbang depan pabrik petasan yang meledak itu terdengar suara-suara menjerit histeris menggedor-gedor gerbang yang terkunci.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- 5 Berita Terpopuler: Buntut Bentrok TNI AL & Brimob, 2 Jenderal Minta Maaf, 6 Polisi & 4 Tentara Luka-Luka
- Buntut Bentrok TNI AL dengan Brimob, Kapolda Peringatkan Anggota Polri
- 2 Jenderal Minta Maaf soal Bentrok Brimob dan TNI AL
- Bentrok Brimob dan TNI AL di Sorong, Kapolda dan Kapuspen Buka Suara
- Bentrok Brimob dan TNI AL di Sorong, 6 Polisi dan 4 Tentara Luka-Luka
- 5 Berita Terpopuler: Pertanyaan Pendaftaran CPNS 2024 dan PPPK Muncul, Ada Bentrok, Situasinya jadi Begini