Suasana Syahdu, Eri Cahyadi Berdoa, Menggenggam Erat Pusara Bung Karno

Suasana Syahdu, Eri Cahyadi Berdoa, Menggenggam Erat Pusara Bung Karno
Eri Cahyadi ziarah ke makam Bung Karno. Foto: source for JPNN

Menurut Eri, Bung Karno adalah pemimpin sejati dan pemimpin besar negeri ini.

Banyak teladan yang bisa diambil dari kepemimpinannya. Bung Karno juga meninggalkan jejak peradaban di berbagai negara, yang menunjukkan visinya dalam menjalin perdamaian dunia.

“Di Makkah, ada banyak pohon yang dijuluki pohon Soekarno. Bahkan, saat diundang ke Uni Soviet, Bung Karno memberi syarat agar dicarikan makam perawi hadits Imam Bukhari. Sekarang makam tersebut berada di wilayah Uzbekistan,” tuturnya.

Imam Bukhari dikenal dengan Kitab Shahih Al-Bukhari yang sangat terkenal dan banyak dirujuk ulama-ulama sedunia, termasuk Indonesia.

Eri menyebut, Bung Karno memberikan banyak teladan. Bung Karno mengorbankan segalanya untuk kepentingan rakyat Indonesia.

”Beliau rela sengsara, merasakan derita, dipenjara, diasingkan, dikucilkan, keluarganya diteror, semuanya dijalani dengan ikhlas untuk memerdekakan bangsanya,” ujarnya.

Eri berdoa bisa diberi kekuatan untuk meneladani Bung Karno dalam memimpin rakyat Surabaya ke depan.

”Jika saya ke kampung-kampung, maka saya ingin melihatnya sebagai wajah Surabaya. Jika saya melihat anak-anak muda generasi penerus, maka saya ingin melihatnya sebagai wajah Surabaya. Jika saya melihat infrastruktur mercusuar, gedung pencakar langit, dan jalanan kota yang indah, saya melihatnya sebagai wajah Surabaya. Maka insyaallah selesai sudah tak ada kepentingan pribadi, saya wakafkan diri untuk Surabaya,” ujar Eri, mengingatkan kembali pada puisi ”Aku Melihat Indonesia” karya Bung Karno.

Eri Cahyadi menyebut, Bung Karno telah memberikan banyak teladan dan mengorbankan segalanya untuk kepentingan Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News