Subsidi Listrik Rp 58,72 Triliun
Rabu, 01 Juni 2011 – 07:35 WIB
"Dengan margin delapan persen, maka perkiraan BPP ditambah margin menjadi Rp 185,41 triliun," jelasnya. Sementara, pendapatan penjualan listrik tahun 2012 diproyeksikan mencapai Rp 126,69 triliun, sehingga subsidi yang diperlukan menjadi Rp 58,72 triliun.
Baca Juga:
Sementara, jika dibandingkan dengan asumsi yang dipakai APBN 2011 adalah nilai tukar Rp 9.250 per USD, ICP USD 80 per barel, pertumbuhan penjualan listrik 7,4 persen, penjualan listrik 153,85 TWh, dan susut 8,55 persen. Selanjutnya, BPP Rp 920 per kWh atau Rp 141,55 triliun, margin usaha APBN 2011 b 8 persen, BPP ditambah margin Rp 152,87 triliun, dan pendapatan penjualan listrik Rp 112,17 triliun. Sedangkan asumsi tarif tetap Rp 729 per kWh. (lum)
JAKARTA - Pemerintah mengajukan kenaikan subsidi listrik pada 2012 mencapai Rp 58,72 triliun atau naik 44,28 persen dibandingkan asumsi dalam APBN
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pembangunan Pelabuhan Smelter Nikel MMP Selesai dalam 15 Bulan
- BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon
- Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Simbol Modernisasi Pegadaian
- Pertamina Patra Niaga Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah
- Harga Emas Antam Turun Lagi, jadi Rp 1,308 Juta Per Gram
- Nana Sudjana Dorong Bank Jateng Tingkatkan Penyaluran KPR Perumahan Subsidi