Sudah 50 Tahun Margaret Kartomi Dedikasikan Hidupnya Untuk Musik Indonesia

Sudah 50 Tahun Margaret Kartomi Dedikasikan Hidupnya Untuk Musik Indonesia
Sudah 50 Tahun Margaret Kartomi Dedikasikan Hidupnya Untuk Musik Indonesia
Sudah 50 Tahun Margaret Kartomi Dedikasikan Hidupnya Untuk Musik Indonesia Photo: MAMU didirikan oleh Margaret untuk menyimpan alat-alat musik dan benda kesenian lainnya dari Indonesia dan negara-negara lainnya. (Foto: ABC News, Natasya Salim)

Berlokasi di kompleks Monash University di kawasan Clayton, Anda juga bisa menemukan koleksi gamelan Digul yang dipajang di salah satu gedung.

Nama alat musik ini diambil dari penjara dan pengasingan di Papua Barat yang didirikan pemerintah Hindia Belanda.

Di tempat inilah Pontjopangrawit, seorang musisi dan aktivis politik yang ditangkap pemerintah Hindia Belanda di tahun 1926, membuat gamelan dari rantang.

"Di tahun 1940-an gamelan ini dibawa ke Australia, negara yang menjadi tujuan suaka bagi pemerintah Belanda dan tahanan dari serangan Jepang," jelas Margaret yang menulis sejarahnya dalam buku The Gamelan Digul and the Prison Camp Musician Who Built it.

"Di Melbourne dulu ada Rumah Indonesia yang menggelar pertunjukan gamelan dengan tarian sebagai bentuk simpati Australia pada perjuangan kemerdekaan Indonesia."

Sudah 50 Tahun Margaret Kartomi Dedikasikan Hidupnya Untuk Musik Indonesia Photo: Alat musik Bundengan dari Wonosobo menjadi salah satu yang dipamerkan secara permanen di gedung Monash University. (Foto: ABC News, Natasya Salim)

Alat musik lainnya adalah Bundengan, yang pertama kali dilihat Margaret saat berkunjnung ke Dieng, Jawa Tengah bersama suaminya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News