Sudah Lama Berkawan dengan Orang Utan

Sudah Lama Berkawan dengan Orang Utan
BERPENGALAMAN: Aschta Nita Boestani Tajudin saat berkeliling di KBS. Foto: Frizal/Jawa Pos

jpnn.com - Terik matahari tidak begitu terasa di dalam Kebun Binatang Surabaya (KBS). Pepohonan rimbun menghalau sinar yang terik pada Sabtu siang lalu (27/9). Pengunjung yang tidak terlalu ramai juga asyik melihat satwa dengan tingkah polahnya. Ada yang sibuk berfoto selfie hingga melemparkan kacang ke kandang satwa.

= = = = = = = = = = = = =

ASCHTA Nita Boetani Tajudin yang sedang berkeliling menegur bocah yang hendak melemparkan kacang lagi. ’’Adik, jangan ya. Orang utannya sudah punya makanan sendiri,” kata dia ramah.

Bocah itu tidak mau kalah. ’’Kalau dikasih es krim boleh?” tanyanya setengah merajuk. ’’Makanannya buah-buahan,” tegas Aschta yang diakhiri dengan senyuman. Bocah itu mengangguk, lalu pergi.

Pengunjung yang melemparkan makanan tersebut hanya satu persoalan kecil yang harus diatasi Aschta. Dia resmi menjadi direktur operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS pada 29 Agustus lalu menggantikan drh Liang Kaspe.

Persoalan lain yang harus segera dibenahi adalah penataan KBS secara menyeluruh. Bukan hanya satwa dan kandang, tapi juga kemampuan karyawan PDTS KBS. Bersama Direktur Utama Ratna Achjuningrum serta Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Fuad Hassan, Aschta menyatakan siap untuk merealisasikannya. Dia punya banyak pengalaman di bidang konservasi sebagai modal.

Jauh sebelum bergabung dengan jajaran direksi KBS, Aschta pernah datang sebagai pengunjung pada 2013. Ketika itu kabar harimau bernama Melani yang sakit pencernaan berat mencuat. Dia datang bersama kawannya dari Austria yang ingin mengetahui langsung kondisi harimau sumatera tersebut.

Nyatanya, kabar yang dia dengar tidak seperti yang dilihat sendiri. ”KBS tak sejelek seperti yang diberitakan di media luar negeri,” ujar Aschta yang menirukan ucapan temannya. Dia pun punya pemikiran yang sama. ”Masih bisa diperbaiki, 80 persen masih bagus,” ujar Aschta yang lahir di Makassar, 29 September 1969, tersebut.

Terik matahari tidak begitu terasa di dalam Kebun Binatang Surabaya (KBS). Pepohonan rimbun menghalau sinar yang terik pada Sabtu siang lalu (27/9).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News