Sudah Semestinya JK Buka Fakta

Sudah Semestinya JK Buka Fakta
Sudah Semestinya JK Buka Fakta
Kalau bicara etis tidak etis, kata Ray, justru banyak hal tidak etis yang dilakukan kubu SBY-Boediono. Antara lain, banyak menteri dan pejabat BUMN yang menjadi anggota tim sukses. Bahkan, ada sebuah stasiun TV swasta yang dalam dua hari, yakni 13 dan 14 JUni 2009, terus-terusan menayangkan pidato SBY saat kampanye di Surabaya dan Kendari, dengan durasi satu jam. “Itu yang tidak etis. Saya sedang mengumpulkan data untuk selanjutnya melaporkan ke Bawaslu,” ujar mantan Koordinator Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) itu.

Seperti diketahui, kubu SBY-Boediono telah bereaksi menanggapi pernyataan JK di Aceh itu. Dalam rilis yang disampaikan ke sejumlah media, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Bara Hasibuan, menyatakan hal tersebut sebagai pelanggaran etika bernegara.

Ray menilai, dalam sepekan masa kampanye in, JK memang menguasai pengembangan isu. “Masa kampanye seminggu ini memang menjadi panggungnya JK. Jadi wajar kalau tingkat elektabilitas JK terus naik. Mega-Prabowo masih stabil dan SBY-Boediono hanya sibuk mengcounter isu, sehingga publik tidak bisa membaca apa yang mau disampaikan SBY-Boediono ke publik,” terang Ray.

Lebih lanjut dikatakan Ray, kalau tren seperti ini berlanjut, bukan tidak mungkin tingkat elektabilitas JK melejit mengalahkan SBY. Secara umum, Ray menilai, masa kampanye pilpres 2009 ini jauh lebih baik dibanding pilpres 2004. Alasannya, perang program begitu dominan dilontarkan para capres-cawapres. Mega-Prabowo terus gencar menawarkan program ekonomi kerakyatan dan JK-Win dengan gerakan kemandirian bangsa. “Sedang SBY mencoba mengusung ekonomi jalan tengah, yang sebenarnya hanya untuk mengcounter program dua rivalnya itu,” ujar Ray.  (sam/JPNN)

JAKARTA – Pernyataan calon presiden Jusuf Kalla (JK) mengenai perannya dalam proses terciptanya perdamaian di Nangroe Aceh Darussalam (NAD),


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News