Sudah Tekor Miliaran Dolar, Qantas Berharap Penerbangan Internasional Segera Dibuka
Sebelumnya Qantas telah mulai menjual tiket ke Inggris atau Amerika Serikat untuk bulan Juli.
Namun, maskapai ini akan kehilangan beberapa destinasi utama seperti sebelum pandemi COVID-19, sehingga hanya melayani 22 kota tujuan, dari sebelumnya sebanyak 25.
Qantas mengatakan tidak akan melanjutkan rute penerbangan langsung ke New York, Santiago dan Osaka, tetapi tetap berkomitmen untuk terbang ke tiga tujuan tersebut.
'Qantas sedang bermimpi'
Tetapi analis Neil Hansford dari solusi Penerbangan Strategis mengatakan Qantas sedang bermimpi.
"Mereka sudah beruntung jika bisa beroperasi secara internasional sebelum Natal," katanya kepada ABC News.
"Satu-satunya cara penerbangan internasional dapat hidup kembali adalah jika negara tempat tujuan atau asal terbang juga bebas COVID."
"Pemerintah tidak akan mengizinkan kita bepergian, kecuali negara-negara tersebut memiliki kedisiplinan yang sama dengan Australia dalam penanganan COVID, yang saat ini hanya dilakukan Vietnam, Kamboja, Kepulauan Pasifik, dan semoga nantinya Selandia Baru."
Qantas sekarang memperkirakan bisa kembali memenuhi 60 persen dari kapasitas domestik seperti sebelum pandemi hingga akhir bulan Maret, kemudian menjadi 80 persen pada akhir Juni.
Qantas telah mencatat kerugian setengah tahun sebesar AU$ 1,08 miliar, menyusul penurunan drastis pendapatan karena masih adanya pembatasan perjalanan
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat