Sudirman Minta Para Elite Temukan Kembali Kepatutan Mereka

Sudirman Minta Para Elite Temukan Kembali Kepatutan Mereka
Sudirman Said. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sebagai tokoh masyarakat peran itu tak pernah berhenti, meskipun sudah tidak lagi duduk dalam jabatan formal.  

Nah, dikataka Sudirman, bila para pejabat tinggi itu menyadari bahwa dia tokoh masyarakat maka segala ucapan, tindakan dan perilakunya akan menjadi perhatian dan rujukan publik.  

"Kesadaran sebagai tokoh masyarakat ini tampaknya tidak cukup  tebal atau mulai luntur.  Itu yang membuat pernyataan dan tindakan kontroversial banyak tampil ke wilayah publik," tutur Sudirman. 

Hal ini berdampak pada terseretnya energi bangsa pada kontroversi yang tidak produktif. 

Selain itu, tindakan konyol atau pernyataan konyol dari Pejabat Tinggi negara akan menurunkan standar moralitas bernegara kita.  

"Kalau pernyataannya mengabaikan kepatutan, tidak menuju pada kemanfaatan umum, membuat banyak mudharat, maka orang-orang awam juga bisa bersikap, 'dia saja begitu, saya juga bisa lebih konyol lah'," ucapnya. 

Diingatkan Sudirman, kerusakan tata nilai bernegara dan berbangsa lebih berbahaya, karena ibarat tubuh manusia, nilai-nilai dan etika adalah nerve systems-nya.

Contoh lain penerabasan kepatutan adalah wacana soal penundaan Pemilu 2024 yang dilontarkan para pimpinan parpol dan menteri. 

Ketua Institut Harkat Bangsa Sudirman Said menyesalkan ulah para pejabat tinggi negara yang kerap membuat gaduh dengan pernyataan-pernyataan kontroversialnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News