Suhendra Yakin Papua Tetap dalam Bingkai NKRI
Hal itu, sambung dia, menyebabkan kampanye separatis yang dilakukan oleh kelompok tertentu yang dimotori Benny Wenda dan kawan-kawan tidak mendapat dukungan dari Uni Eropa dan negara-negara besar lainnya.
Bahkan, kata Suhendra, pertemuan negara-negara Melanesia gagal mengagendakan pembicaraan tentang referendum kebebasan Papua.
"Karena negara-negara sahabat Indonesia di Pasifik seperti Australia dan New Zealand tidak menginginkan terjadinya instabilitas di kawasan Papua, karena akan berdampak pada keamanan dalam negeri mereka," paparnya.
Namun, Suhendra tetap memberikan saran kepada Pemerintah RI agar berhati-hati mengatasi gejolak yang terjadi di Papua.
Suhendra berpendapat pendekatan persuasif akan jauh lebih efektif dibandingkan pendekatan represif.
Dia menambahkab, Presiden Jokowi sudah mendapatkan simpati di hati masyarakat Papua.
"Jadi, saya sarankan kepada pemerintah, khususnya TNI dan Polri agar super hati-hati mengatasi gejolak di Papua saat ini. Papua harus didekati dengan hati dan cinta, bukan dengan senjata," tandas Suhendra. (jos/jpnn)
Pengamat intelijen sekaligus pendiri Hadiekuntono's Institute Suhendra Hadikuntono meyakoni Papua tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: ASN yang Pindah ke IKN Bakal dapat 1 Apartemen, 92 Ribu NIK Warga Jakarta Bakal Nonaktif
- Aburizal Bakrie Dukung TNI-Polri Menindak Tegas OPM
- Bripda OB Meninggal Dunia Dianiaya OTK
- Sekda Jayapura Mengingatkan ASN tidak Menambah Libur Lebaran
- Tokoh Adat Dukung Polda Papua Proses Kasus Korupsi Bansos Rp 18,2 Miliar
- Polda Papua Ungkap Fakta Mengejutkan Terkait Kasus Korupsi Bansos Rp 18 Miliar di Keerom