Suhu Politik Memanas, Bupati Bantah Netralisir PNS

jpnn.com - CIREBON - Pergerakan dan suhu politik Kabupaten Cirebon sebulan sebelum pelaksanaan pilbup terus memanas. Pasalnya, dari enam pasangan kandidat cabup dan cawabup mulai masuk ke beberapa lini, mulai dari grassroot hingga ke tatanan birokrasi.

Melihat kodisi tersebut, Bupati Cirebon H Dedi Supardi  terus melakukan sidak ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mentralisir PNS yang didatangi para cabup seperti yang dilakukan cawabup H Tasiya Soemadi Al Gotas di rumah sakit umum daerah (RSUD) Waled beberap waktu lalu.

Namun, saat dikonfirmasi, bupati dua periode membantah jika dirinya sidak yang dilakukannya baru – baru ini mengandung unsur politik, terlebih lagi mentralisir para PNS.

“Tiada ada arah niatan untuk menetralisir PNS atau pun mengkondisikan PNS mendukung Ibu (Heviyana, red),” jelas suami dari cabup Hj Sri Heviyana itu, usai menghadiri halal bihalal dan pembinaan murattal guru TKQ, TPQ, TQA se- Kabupaten Cirebon, di Asrama Haji, Watubelah Sumber, kepada Radar Cirebon (Grup JPNN), Senin (9/9)

Menurut Dedi, kedatangannya ke acara tersebut karena menghadiri undangan saja. Karena selama ini dirinyalah yang membesarkan madrasah diniyah awaliyah dan memberikan stimulan kepada para guru madrasah.

“Kotamadya tidak ada yang memperhatikan seperti ini, Cuma di Kabupaten. Halal bihalal ini juga dilakukan setiap tahunnya,” pungkasnya.

Dijelaskannya, proses pengkondisian itu berbeda dengan silaturrahmi. Pengkondisian jelang pilbup hanya dilakukan dengan cara blusukan ke plosok desa dan memperkenalkan diri kepada masyarakat.

Dia juga mengungkapkan, sidak yang dilakukannya sebelum masa jabatannya berakhir hanya semata mengucapkan banyak terima kasih kepada semua element masyarakat. Sebab, selama 13 tahun dirinya dipercaya sebagai bupati. (sam)