Suka ke Sangkal Putung Saat Patah Tulang? Ini Bahayanya

Suka ke Sangkal Putung Saat Patah Tulang? Ini Bahayanya
Ilustrasi. FOTO : freepik.com
Tanjung mengungkapkan, komplikasi lain yang bisa terjadi karena tindakan manipulasi sangkal putung adalah fat embolism. Yakni, masuknya lemak ke pembuluh darah yang terbuka. Butir lemak tersebut bisa menyebar ke jantung, otak, dan ginjal. ''Pada tahap ini, angka kematiannya tinggi,'' ungkap Tanjung.

Selama ini ada pasien yang berobat ke sangkal putung lantaran khawatir menghabiskan banyak biaya. Saat ini hal itu kurang beralasan. Terlebih, sekarang ada BPJS. Ada juga yang takut operasi.

Dokter yang mengambil spesialis di FK Unair itu menyatakan, tidak semua kasus patah tulang harus dioperasi. Ada yang cukup dengan menarik tulang lagi ke dalam. Simpel, antartulang yang patah disambungkan, lalu dipasang gips. Sebaiknya pasien juga diam dan tidak menggunakan tulangnya untuk bergerak berlebihan. Biasanya, saran itu diberikan untuk kasus patah tulang di tangan. Untuk di bagian tulang besar seperti fraktur terbuka pada tulang paha dan panggul, sebaiknya operasi tetap dilakukan. ''Kalau ngotot nggak mau operasi, tetap kami cari jalan lain. Misalnya, cukup direposisi,'' jelas Tanjung.

Menurut dia, ada kelebihan dan kekurangan tanpa operasi. Masa penyembuhan setelah penyambungan tulang tanpa operasi sekitar 10-12 minggu. Dengan operasi, pasien boleh pulang setelah dirawat dua sampai tiga hari. Makin cepat dibawa ke rumah sakit, penyembuhannya kian baik.

SURABAYA - Tidak semua kasus patah tulang bisa ditangani dengan metode pengobatan alternatif seperti pijat atau sangkal putung. Sebab,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News