Suka ke Sangkal Putung Saat Patah Tulang? Ini Bahayanya

Suka ke Sangkal Putung Saat Patah Tulang? Ini Bahayanya
Ilustrasi. FOTO : freepik.com

SURABAYA - Tidak semua kasus patah tulang bisa ditangani dengan metode pengobatan alternatif seperti pijat atau sangkal putung. Sebab, salah-salah, malah bisa terjadi komplikasi yang lebih parah.

Dokter spesialis ortopedi RSAL dr Ramelan dr Tanjung Sangkai SpOT mengungkapkan, selama ini ada saja pasien patah tulang yang datang ke rumah sakit dalam kondisi parah. Setelah dilakukan pengusutan, ternyata mereka lebih dulu berobat ke sangkal putung. ''Akhirnya, ada yang kena compartment syndrome,'' ujarnya kemarin (1/8).

Kasus compartment syndrome terjadi karena tulang yang luka dipijat-pijat pada pengobatan sangkal putung. Lalu, area yang dipijat malah bengkak. Gejala compartment syndrome, menurut Tanjung, memang berupa pembengkakan di bagian tubuh. Penyebabnya, pembuluh darah tertekan. Mirip tercekik.

Jika dibiarkan, jaringan menjadi nekrosis atau mati. Kalau dalam waktu lama masalah itu tidak ditangani, ujung-ujungnya adalah amputasi. Belum lagi, saat di sangkal putung, ada pemberian ramuan yang dampaknya belum diketahui. ''Bisa-bisa infeksi. Malah berbahaya karena ada risiko kerusakan saraf dan cedera pembuluh darah. Beberapa kali waktu saya buka sudah busuk,'' kata alumnus UGM tersebut.

SURABAYA - Tidak semua kasus patah tulang bisa ditangani dengan metode pengobatan alternatif seperti pijat atau sangkal putung. Sebab,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News