Suku Bunga Australia 0,1 persen, Apa Artinya Bagi Warga Indonesia di Sana?

Suku Bunga Australia 0,1 persen, Apa Artinya Bagi Warga Indonesia di Sana?
Emanuel Limbongan mengatakan sempat mengalami depresi ketika mengetahui Melbourne harus melakukan 'lockdown' dan mengurangi peluangnya mendapatkan pekerjaan sampingan. (Supplied)

Setelah pandemi COVID-19, Bank Sentral memperkirakan tingkat pengangguran belum akan bisa kembali ke 4 persen dan masih sekitar 6 persen pada akhir 2022.

Dengan menurunkan bunga, Bank Sentral sebenarnya sedang melakukan apa yang disebut Erick "menggelontorkan uang atau menghujani orang dengan uang".

"Bank Sentral dengan demikian harus boost the employment, dan pada level yang lebih tinggi pouring down the money to the economy tapi harus sangat murah."

Menurut Erick, dengan bunga 0,1 persen yang diumumkan Selasa kemarin, biaya meminjam uang menjadi sangat murah.

"Jadi orang-orang yang punya bisnis kecil, ini sangat potensial kalau mereka ingin meminjam uang dari bank, bunganya sangat rendah."

Tujuan penggelontoran uang yang murah ini salah satunya memang untuk mendorong usaha kecil agar kembali buka setelah masa pandemi.

Suku Bunga Australia 0,1 persen, Apa Artinya Bagi Warga Indonesia di Sana? Photo: Dengan bunga 0,1 persen, Bank Sentral Australia sedang mengguyur ekonomi dengan uang yang sangat murah. (Supplied: District Court of WA)

 

Apa akibatnya pada bunga cicilan rumah atau bunga tabungan saya?

Pemangkasan bunga oleh Bank Sentral mengharuskan bank swasta untuk menyesuaikan suku bunga KPR yang selama ini ditetapkan dengan menurunkannya.

Reserve Bank Australia (RBA) atau Bank Sentral Australia telah memangkas suku bunga ke rekor terendah 0,1 persen, setelah gubernur RBA mengonfirmasi bahwa Australia tidak keluar dari resesi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News