Sulitnya Mencari Pasangan untuk Khofifah
''Saya kurang sreg dengan komunikasi politik di Jatim yang hanya memunculkan dua nama,'' katanya dalam diskusi mengenai poros tengah di Hotel Narita kemarin.
Poros tengah, tutur dia, bisa menjadi harapan publik untuk memunculkan sosok baru di luar dua nama tersebut.
Redi menyebutkan, sebisanya poros tengah atau alternatif tidak terjebak pada poros yang sudah ada.
''Kalau bisa, poros tengah memunculkan tokoh yang tidak satu entitas, di luar trah yang sekarang ada. Sebab, sebenarnya ada banyak tokoh," ungkapnya.
Dialog tentang dua calon itu terus mencuat. Namun, secara tidak langsung, hal tersebut juga menafikan diskusi tentang visi-misi dan kompetensi calon pemimpin.
Redi menilai diskusi dan wacana yang beredar selama ini didominasi dengan anggapan ''yang penting NU''. Perang gagasan yang lebih berbobot untuk kemajuan Jatim kurang dominan.
Sebagai pengamat, dia menganggap gagasan Gerindra-PAN-PKS untuk membangun poros baru sudah on the track.
Jika lebih percaya diri dan konsisten, lanjut dia, poros baru bisa mewujudkan pilgub Jatim yang lebih plural dan tidak monoton.
Calon pasangan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim masih tarik ulur
- Setelah Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Dukungan PPP
- Golkar dan Demokrat Dukung Khofifah-Emil, Gerindra?
- Diusung Golkar Maju Pilgub Jatim, Khofifah-Emil Dardak Pastikan Siap Kerja Keras
- Demokrat Usung Khofifah-Emil untuk Pilkada Jawa Timur 2024
- Pilkada 2024, Hasto Mengakui PDIP Coba Berkomunikasi dengan Khofifah
- Cak Imin Didorong Maju Pilgub Jatim, Dewan Syuro: Kader Fokus Kawal MK