Sulitnya Merawat Ribuan Koleksi Seni Istana Kepresidenan

Paling Repot bila Lukisan Para Maestro Rusak

Sulitnya Merawat Ribuan Koleksi Seni Istana Kepresidenan
RAWAT KOLEKSI SENI: Salah satu perawatan koleksi seni di Istana Bogor. Foto: Dokumen Biro Pengelolaan Istana
Awalnya, terang Adek, tidak ada catatan persis mengenai jumlah koleksi seni istana kepresidenan. Karena itu, tidak ada daftar khusus tentang koleksi Bung Karno. Baru saat era Presiden Soeharto, dibuat pendataan oleh pendahulu Adek yang mengurusi koleksi seni istana. "Karena milik negara, inventarisasi dilakukan saat itu," ujarnya.

Lantas, bagaimana cara mengurusi koleksi seni tersebut? Adek menuturkan, saat ini perawatan koleksi itu dibagi-bagi dan diserahkan ke tiap-tiap istana. "Sebelum itu (2007, Red), kami melakukan perawatan dengan keliling ke istana-istana," terang Adek. Namun, karena banyaknya koleksi, petugas di Jakarta kewalahan.

Dengan perawatan yang diserahkan ke tiap-tiap istana, papar Adek, tugas pihak Jakarta kini hanya melakukan supervisi. Misalnya, ada kekurangan SDM (sumber daya manusia) atau koleksi yang rusak. "Kami cari, itu siapa yang buat atau ke siapa konsultasinya," ucap Adek yang sejak 1982 bekerja untuk istana tersebut.

Pada 2007, ada perintah dari presiden agar museum di Jakarta (eks gedung Bina Graha) dikosongkan dan koleksinya dibagi-bagi ke daerah. Pun, hanya beberapa koleksi yang masih dipajang di kompleks Istana Negara dan Istana Merdeka.

Mengurusi barang-barang seni bernilai tinggi bukan perkara gampang. Terlebih, ribuan hasil karya adiluhung itu adalah peninggalan para presiden RI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News