Sultan Sulu Jamalul Kiram III Meninggal Dunia

jpnn.com - MANILA - Jamalul Kiram III, pria yang mendeklarasikan dirinya sebagai Sultan Sulu yang sah, meninggal tadi pagi akibat penyakit ginjal. Pria 75 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Manila, Filipina.
Nama Jamalul Kiram mencuri perhatian internasional khususnya Asia Tenggara ketika sejumlah pengikutnya menginvasi Kota Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada Februari 2013 lalu. Invasi tersebut bertujuan untuk merebut wilayah Sabah yang diklaim sebagai bagian dari Kesultanan Sulu di masa lalu.
Fatima Kiram, istri sang sultan mengatakan, suaminya meninggal dalam keadaan miskin dan sakit-sakitan. Tapi, semangatnya untuk merebut kembali wilayah Kesultanan Sulu tidak pernah padam.
"Perjuangan telah dimulai. Mari kita lanjutkan demi rakyat kita. Jangan tinggalkan rakyat kita," ujar Fatima mengulangi pesan terakhir Kiram seperti diberitakan Al-Jazeera, Minggu (20/10).
Meski begitu, Fatima memastikan insiden penyerbuan tidak akan terulang lagi. Menurutnya, keluarga kesultanan telah setuju untuk berunding dengan pemerintah Malaysia.
Fatima juga menyampaikan bahwa adik Kiram, Bantillan akan menggantikan suaminya sebagai Sultan.
"Dia yang memiliki hak secara hukum," tandasnya.
Untuk diketahui, Kesultanan Sulu menguasai wilayah ujung utara Pulau Kalimantan serta sejumlah pulau di Laut Sulu (Filipina Selatan). Namun, kedatangan bangsa Eropa pada masa kolonial menghancurkan kerajaan Islam tersebut. Saat ini bekas wilayah Sulu menjadi bagian dari Malaysia (Sabah) dan Filipina.
MANILA - Jamalul Kiram III, pria yang mendeklarasikan dirinya sebagai Sultan Sulu yang sah, meninggal tadi pagi akibat penyakit ginjal. Pria 75 tahun
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN