Sumatera, Negeri Seribu Batang Air

Sumatera, Negeri Seribu Batang Air
Buku Sungai & Sejarah Sumatra. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - Mengubak halaman demi halaman buku ini, seolah bersampan ria menjelajahi sekian banyak batang air yang menjalari Pulau Sumatera. 

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

WILLIAM Marsden seorang pejabat tinggi English East India Company (EIC)--kamar dagang Inggris saingan berat VOC--yang berkedudukan di Bengkulu menerbitkan buku The History of Sumatra pada 1783.

Dalam buku itu Marsden menulis, "tidak ada negeri lain di dunia ini yang dilimpahi dengan air seperti Pantai Barat Sumatra. Mata air selalu ditemukan di mana pun, dan jumlah sungai tidak terkira banyaknya."

Sekian tahun kemudian, persisnya 1826, John Anderson yang juga pegawai EIC, tapi bertugas di Pulau Penang menerbitkan buku Mission to the East Coast Sumatra

John mencatat, "tidak ada negeri di dunia ini yang melebihi Pantai Timur Sumatra, dan saya percaya, hanya beberapa negeri yang menyamai daerah itu dalam banyaknya sungai yang mengalirinya." 

Menurut dia, jumlah sungai tersebut hampir tidak terhitung banyaknya, dan sebagian besar sungai itu mengalir dengan arah yang saling berlainan di daerah pedalaman. 

"Karena itu mustahil rasanya membayangkan adanya negeri lain yang dianugerahi rahmat, dalam hal perhubungan melalui air antar beberapa wilayahnya di luar Pantai Timur Sumatra," tulis John.

Mengubak halaman demi halaman buku ini, seolah bersampan ria menjelajahi sekian banyak batang air yang menjalari Pulau Sumatera.  Wenri Wanhar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News