Sumbar Didesak Bangun Shelter Tsunami

Sumbar Didesak Bangun Shelter Tsunami
Sumbar Didesak Bangun Shelter Tsunami
Menurut prediksi, jika gempa besar terjadi, maka ombak akan menghantam  daratan selama 2 jam. Selama waktu tersebut, masyarakat harus berada di shelter. Bangunan shelter juga harus dilengkapi dengan toilet dan pos kesehatan. Sebab, dua fasilitas tersebut, sangat dibutuhkan masyarakat jika bencana terjadi. Selain itu, dapur hotel yang masih berdiri diwajibkan untuk dapat menjadi tempat pemberian makanan bagi pengungsi.

“BNPB nanti akan membayar biayanya. Jangan sampai saat terjadi bencana. Manajemen  hotel tidak bersedia menjadi tempat pendistribusian makanan bagi pengungsi. Bangunan shelter harus kokoh. Jangan sampai  bangunan itu tak kokoh. Karena disana akan  ribuan orang yang akan berlindung,”” ucapnya.

Syamsul Maarif mengatakan, di tabing akan ada tiga shelter yang akan dibangun. Bangunan itu akan ditempatkan di Lapangan Udara (Lanud) Tabing. Satu shelter akan menampung 30 ribu orang. “Alhamdulillah, izin untuk pendirian shelter disana telah kami dapatkan. Shelter itu akan menampung masyarakat di tabing, airtawar dan ulakkarang,” ucapnya.

Dia  berharap masyarakat Sumbar dapat memanfaatkan bangunan shelter tersebut secara optimal. Sehingga,saat terjadinya gempa, masyarakat tak perlu harus berlari ke by pass untuk menyelamatkan diri. Namun, cukup berlari ke shelter. “Saya harap shelter ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kejadian di Aceh. Kami sudah bangun shelter untuk tempat evakuasi sementara bagi 4 ribu orang, namun ternyata hanya 34 orang yang memanfaatkannya,”ucapnya.

 

PADANG---Badan  Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) mendesak Pemerintah Provinsi Sumbar segera merealisasikan pembangunan shelter, Maret mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News