Sumbar Tak Masuk 10 Prioritas Destinasi Wisata

Sumbar Tak Masuk 10 Prioritas Destinasi Wisata
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komite III DPD RI di Gedung DPD, Jakarta, Senin (30/1). FOTO: Dok. Humas DPD RI

Ia menambahkan, fokus pada 10 destinasi tersebut diharapkan dapat menarik 20 juta wisatawan sampai 2019, sesuai amanat Presiden. Harus diketahui bahwa pusat kunjungan wisatawan ke Indonesia 40 persen masih dimiliki Bali, kemudian Jakarta 30 persen, dan Kepri 20 persen.

“Ratusan kawasan wisata nasional masih sangat jauh tertinggal. Sehingga kemudian kita menetapkan 10 destinasi itu,” papar Arief.

Arief menilai, dari 10 destinasi tersebut, lima di antaranya adalah destinasi yang perlu dipulihkan, seperti Danau Toba dan Candi Borobudur. “Tiga yang lainnya terpilih karena sudah bertahun-tahun menjadi kawasan ekonomi khusus,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, senator asal Nusa Tenggara Timur Abraham Liyanto menilai target pemerintah untuk mendatangkan 20 juta wisatawan sangat kecil. Padahal objek wisata di Indonesia sangat banyak, bukan hanya Bali. “Jadi menurut sat 20 juta itu masih sangat kecil,” tutur dia.

Abraham mengharapkan Kementerian Pariwisata harus bisa lebih memperhatikan soal anggaran, infrastrukr, dan sumber daya manusia (SDM). Ketiga hal ini sangat penting dalam menunjang pariwisata.

“Di NTT contoh banyak objek-objek wisata selain Pulau Komodo. Namun karena aksesnya sulit dan SDM juga kurang. Maka ini sulit untuk menjadikan wisata favorit di NTT,” katanya.(fri/jpnn) 


Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menghasilkan sumber penghasilan bagi Indonesia. Untuk itu pemerintah merencanakan 10 prioritas


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News