Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Kembali Makan Korban, 1 Pekerja Tewas
Ditambahkan Tri Cahyono, ada beberapa saksi yang ada di lapangan pada saat kejadian, diantaranya, Nurkolis dan Supardi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Batanghari M. Mahdan,S.Kom mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas kejadian yang menimbulkan korban jiwa. Ia berharap hal ini tidak akan terulang lagi.
“Kita sangat prihatin mendengarnya, sampai menimbulkan korban jiwa, kita berharap ada solusi yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Batanghari, agar tidak ada lagi korban selanjutnya,” ungkap Mahdan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batanghari, Parlaungan mengatakan, hal tersebut terjadi akibat ulah para pekerja itu sendiri.
“Itulah dampak dari ilegal drilling, karena di sana para pekerja tidak ada yang memakai septi pengamanan, dan juga teknologi yang tidak layak,” cetus Parlaungan.
Kemudian, Parlaungan mengaku pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahayanya pengeboran minyak secara ilegal tersebut.
“Kita sudah sosialisasi, pendekatan secara persuasif kepada masyarakat, kemudian penindakan, tapi kita sering dilawan oleh sekelompok orang, dan kemarin sempat dihadang,” pungkasnya. (rza)
Sumur minyak ilegal di Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, kembali terbakar pada Sabtu (16/2) sekira pukul 14.30 WIB. Ini kejadian keempat kali sejak 2018. Kebarakan pertama pada 18 Juli 2018. 05 Agustus dan 25 September 2018.
Redaktur & Reporter : Budi
- Kematian Santri di Tebo Jadi Atensi Khusus Ditreskrimum Polda Jambi
- Kelab Malam di Jambi Dirazia Polisi, 2 Wanita Ketahuan Mengonsumsi Ekstasi
- Jalan Nasional Jambi-Padang Lumpuh Total, Ini Penyebabnya
- Seorang Ayah di Merangin Tega Habisi Nyawa Anaknya Secara Sadis
- Sumur Minyak Ilegal Harus Ditutup dan Diberantas Penadahnya
- Anggota Basarnas yang Hilang di Jambi Belum Ditemukan