Sumur Semburkan Lumpur, Warga Khawatir

Sumur Semburkan Lumpur, Warga Khawatir
Sumur Semburkan Lumpur, Warga Khawatir
Dijelaskan Kamino, seminggu sebelum kejadian tersebut, keluarganya didatangi petugas PT Baturona yang akan melakukan eksplorasi dengan cara mengebor di areal kebun mereka. “Mereka memang sudah minta izin dan kita izinkan,” tutur Kamino.

Tapi setelah dilakukan pengeboran, lanjut Kamino, seminggu kemudian muncul semburan lumpur dan gas seperti kasus Lapindo. “Kami khawatir kalau masalah ini tidak segera diatasi, akan terjadi seperti warga korban Lumpur Lapindo,” lanjutnya.

General Manager PT Baturona Adimulya, Nurhadi, ketika dihubungi koran ini di lokasi perusahaannya, mengatakan, peristiwa menyemburnya lumpur disertai gas tersebut terjadi ppada Senin (31/10), sekitar pukul 16.00 WIB. Awalnya pada 18 Oktober, lanjut Nurhadi, timnya melakukan pengeboran di beberapa titik yang diprediksi di kawasan tersebut mengandung batu bara. “Salah satunya itu tadi, di kebun milik Robani alias Bani,” katanya.

Proses pengeboran sendiri selesai 24 Oktober hingga logging pada keesokan harinya, 25 Oktober. Tetapi pada 31 Oktober, di kebun milik Robani terjadi insiden semburan lumpur dan gas.  “Memang dari keterangan dari rekan-rekan yang melakukan pengeboran, khusus di lokasi kebun milik Robani, terjadi kelebihan pengeboran hingga mencapai 200 meter, mungkin inilah penyebabnya,” tuturnya.

SEKAYU - Warga Dusun Jantibun, Desa Supat Barat, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dan sekitarnya dibuat heboh dan khawatir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News