Sungai Citepus Meluap, Pagarsih Bandung Banjir

Sungai Citepus Meluap, Pagarsih Bandung Banjir
Warga membersihkan lantai rumah pascabanjir yang terjadi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, Jumat (13/12). Foto: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

jpnn.com, BANDUNG - Permukiman warga Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, tepatnya di belakang Jalan Pagarsih, Kota Bandung, Jawa Barat, kembali dilanda banjir akibat Sungai Citepus meluap, Jumat (13/12).

Salah seorang warga RT 2 RW 11 Kelurahan Cibadak, Ajat (33) menuturkan peristiwa yang menyerupai banjir bandang itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB, saat hujan deras memang mengguyur sebagian besar wilayah tengah Kota Bandung.

"Banjir datang tadi sekitar jam empat, di sini hujan angin, banjir itu datang dari aliran Sungai Citepus, airnya meluber ke pemukiman," kata Ajat di lokasi Banjir.

Ia menyebut banjir setinggi dada orang dewasa. Para warga pun, kata dia, langsung menyelamatkan barang-barang rumah tangga masing-masing.

"Sudah biasa kalau mendung di wilayah sini pasti banjir terjadi, saya masih bekerja tadi sore langsung pulang untuk menyelamatkan barang-barang," kata dia.

Menurutnya, banjir tersebut diakibatkan oleh adanya tol air di bawah Jalan Pagarsih. Alih-alih mengurangi banjir di Jalan Pagarsih, menurutnya banjir malah berpindah ke pemukiman.

"Dari sejak ada tol air (Pagarsih), malah jadi banjir makin parah di sini, sejak tahun 2017 akhir pokoknya," kata dia.

Sementara itu, Ketua RT 2 RW 11 Kelurahan Cibadak, Atik Hidayah mengatakan sebagian warga sudah sigap dengan memasang penghalang air di pintu rumahnya masing-masing. Namun menurutnya air banjir masih bisa masuk ke beberapa rumah.

Permukiman warga Kelurahan Cibadak di belakang Jalan Pagarsih, Kota Bandung dilanda banjir akibat Sungai Citepus meluap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News