Sungkup Plastik Jadi Rahasia Tanam Cabai Sepanjang Musim

Sungkup Plastik Jadi Rahasia Tanam Cabai Sepanjang Musim
Dirjen Hortikultura Kementan Dr. Suwandi, M.Si turun ke lapangan untuk memastikan teknologi sungkup plastik telah diterapkan oleh kelompok tani mukti di Desa Sukamaju, Rancakalong. Foto: Istimewa

Manfaat sungkup, pertama mengatasi kendala penyakit buah supaya tidak terkena patek, kedua mampu menekan biaya tenaga kerja saat perawatan tanaman di musim hujan, ketiga biaya sanitasi lebih murah dan ekonomis.

Keempat mendukung penerapan budidaya ramah lingkungan, dalam hal ini bisa mengurangi frekuensi penggunaan pestisida di lapangan.

Kelima memastikan keberhasilan panen saat musim hujan, buah tidak rontok, kelembaban terjaga, pupuk di lahan tdk mudah hilang akibat hujan.

Keenam budidaya akan menjadi lebih ekonomis dan efisien, mengurangi biaya produksi, ketujuh mudah diterapkan dan sangat efisien.

"Kedelapan hasil produksi dengan sungkup jauh lebih tinggi dari pada tanpa sungkup. Produksi relatif stabil antar musim dan kesembilan saat off season harga jualnya lebih bagus," katanya.

Aseng menambahkan bahwa biaya produksi dengan sungkup dengan bambu, mulsa plastik total sebesar Rp 30 juta perhektare tidak jauh berbeda dengan tanam tanpa sungkup, sedangkan dengan sungkup menggunakan bahan utama besi lingkaran, awet hingga 20 tahun, biayanya dapat mencapai Rp 90 juta perhektare.

"Ya untung bersih bisa lebih Rp 50 juta permusim. Alhamdulillah kemarin saya berangkat umrah plus dari rejeki cabai" pungkasnya.(jpnn)


Dirjen Hortikultura Kementan Dr. Suwandi, M.Si mengatakan bahwa teknologi sungkup plastik berdampak pada hasil panen yang luar biasa.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News