Suplai Air Minim, Petani Rawan Bentrok

Suplai Air Minim, Petani Rawan Bentrok
Suplai Air Minim, Petani Rawan Bentrok

jpnn.com - SUBANG - Akibat debit air irigasi yang sangat minim, masyarakat kecamatan Pagaden Barat rawan konfik karena perebutan air. Penyebab minimnya debit air, karena tidak kunjung diperbaikinya Bendungan Leuwinangka

Salah satu warga desa bendungan, Muhamad menjelaskan, ada sebagian warga di Kecamatan Pagaden Barat yang sudah terlanjur menanam padi, karena mendengar kabar Bendungan Leuwinangka sedang diperbaiki. Namun ternyata, tidak bisa menyuplai air dengan baik karena perbaikannya asal-asalan.

"Kemarin-kemarin masih ada hujan, sekarang sudah tidak ada jadi bergantung ke air irigasi. Tapi airnya sangat sedikit. Padahal, padi udah terlanjur di tanam modal juga sudah banyak buat pupuk," ungkap Muhamad kepada Pasundan Ekspres (JPNN Grup).

Akibatnya, petani berebut air untuk mengairi sawahnya masing-masing dan tidak jarang bersitegang. Belum lagi rebutan petani dengan pemilik tambak ikan air tawar.
Tidak menutup kemungkinan akan berujung bentrok fisik jika terus-terusan tak ada perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki Bendungan Leuwinangka.

"Kalau sudah urusan perut, susah. Karena kalau tidak garap sawah, mau makan apa. Anehnya pemerintah santai saja, perbaikan Leuwinangka alakadarnya. Material batu nggak ada, padahal kami siap gotong royong. Jangan sampai sudah ada konflik baru turun," tegasnya.

Sebelumnya, seluruh kepala desa dari Kecamatan Pagaden Barat, berusaha menemui anggota DPRD Subang. Namun tidak ada satupun, karena sedang pelesiran dengan alasan kunjungan kerja.

Sementara kepala Desa Balingbing, Darmo Indra Setiawan menjelaskan, sampai dengan bulan Mei petani di tiga kecamatan yaitu kecamatan Subang, Pagaden Barat dan Pagaden tidak bisa bercocok tanam dan terancam kelaparan.

"Ini sudah dua tahun lebih, jebolnya akhir 2012. Perbaikan selama ini hanya asal-asalan, sehingga suplai air sangat minim. Bayangkan sampai dengan bulan Mei sekarang petani belum bisa menggarap sawah. Yang paling serius, masyarakat terancam kelaparan, rawan kesehatan, rawan kriminal karena tidak ada pekerjaan," tegasnya. (ded/vry)


SUBANG - Akibat debit air irigasi yang sangat minim, masyarakat kecamatan Pagaden Barat rawan konfik karena perebutan air. Penyebab minimnya debit


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News