Surat Cinta

Oleh: Dahlan Iskan

Surat Cinta
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"JTV pun demikian. Kalau kelak maju kita sebut Jatim TV. Tapi kalau ternyata parah kita sebut Jancuk TV," kata saya.

Nanang terus berkarier di JTV. Sampai jadi direktur. Sampai pensiun dan kini jadi aktivis pembela sejarah.

Nanang punya perkumpulan pencinta sejarah. Namanya Begandring. Diambil dari bahasa Belanda: ngoceh-ngoceh.

Ia jadi ketuanya. Kelompok inilah yang vokal kalau ada peninggalan sejarah yang diganggu.

Kesimpulan Nanang, Hariyatie hanya dua tahu menjadi istri Bung Karno. Pada 1963m Hariyatie kawin. Pada 1965 terjadi G30S/PKI. Suasana politik tidak menentu.

Namun, tulis Nanang, Hariyatie baru cerai pada 1967. Berarti ketika Bung Karno sudah dalam status ''tahanan politik'' Presiden Soeharto.

Bung Karno lantas meninggal pada 1970. Yakni ketika Hariyatie masih berumur 30 tahun. Belum punya anak.

Nanang menulis, Hariyatie lantas kawin lagi. Yakni dengan Sakri Sukirman.

Nanang punya monumennya sendiri: berkat protes Mas Trip itu ia menemukan surat-surat cinta Bung Karno. Salah satunya dalam bahasa Inggris. Sangat romantis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News