Surip Malah Sedih Kalau Bonsai Miliknya Dibeli

Surip Malah Sedih Kalau Bonsai Miliknya Dibeli
Surip dan bonsai hasil kreasinya. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Kecintaan Surip pada bonsai tidak bisa dipandang sebelah mata. Berawal secara tidak sengaja, kini dia memiliki 300 bonsai plus pot di rumahnya. Semua dikerjakan sendiri. Waktunya mulai pagi, siang, hingga malam tercurah untuk merawat bonsai. Dia pun menjadi andalan Desa Ganting dalam Sidoarjo Bersih Hijau (SBH) 2018. 

Surip menaruh bonsainya di pekarangan depan dan belakang rumah. Pria 58 tahun itu memiliki sekitar 300 pohon bonsai dari beragam jenis tanaman. Dia menyatakan belajar membuat bonsai secara otodidak. ''Pertama lihat ada tanaman dibonsai kok bagus. Lalu, saya beli satu,'' ujarnya. Dari satu tanaman tersebut, Surip berupaya membuatnya lagi sendiri. Yang dipilih daun dolar. ''Tekniknya lihat dari bonsai pertama tadi,'' katanya. Dua hingga tiga bulan kemudian, batang pohon berkembang dan menyesuaikan bentuk tersebut. Hasilnya menjadi tanaman hias yang bisa ditaruh di depan rumah.

Sejak saat itu Surip mengutak-atik tanamannya sendiri. Dia berupaya berkreasi membuat beragam jenis bonsai. Selain itu, bapak satu anak tersebut berusaha membonsai tanaman lainnya. Hasilnya sangat tidak diduga. ''Alhamdulillah sukses. Saya jadi seperti ketagihan membuat bonsai,'' paparnya.

Berhasil membuat bonsai, banyak tetangga yang ingin membelinya. Bahkan, Surip terkenal sebagai pembuat bonsai. Harganya pun variatif. ''Sekitar Rp 300 ribu-Rp 3 juta,'' ucapnya. ''Itu sesuai dengan bentuk dan ukuran,'' tambahnya.

Surip mengatakan, dirinya hobi menanam sejak kecil. Tidak ada maksud menekuni bonsai. Dia tiba-tiba tertarik untuk membentuk pola dahan pohon yang bergeliat. Tidak menjulur ke atas. ''Saya tidak berniat untuk bisnis. Banyak kunjungan jadi suka. Namun, kalau mau beli, silakan,'' tuturnya.

Karena keahliannya tersebut, warga menjuluki Surip perajin bonsai andalan Desa Ganting. Apalagi, desa tersebut terpilih sebagai peserta Sidoarjo Bersih dan Hijau (SBH) 2018. ''Semoga ini dapat berkontribusi untuk penghijauan desa. Malah menjadi ikonnya,'' ucapnya.

Sebagai istri Surip, Nurul Nur Jamiah mendukung kegiatan suaminya. Dengan adanya bonsai, dia menyatakan bisa mengikis kesepian di rumah. Anak tunggalnya berada di luar kota untuk kuliah. ''Indah lihatnya dan bagus,'' katanya.

Jamiah menjelaskan, Surip selalu sibuk dengan bonsainya. Sejak pagi hingga sore dia memotong tanaman hias tersebut agar rapi. Bahkan, dia menyempatkan untuk menyirami bonsainya saat tengah malam. Karena itu, dia tidak tega jika melihat tanamannya dibeli. ''Sudah bagus-bagus lha dibeli orang,'' ungkapnya. Dia hanya berharap setiap pembeli bisa merawat bonsai sebaik-baiknya. ''Karena kami juga merawatnya dengan sepenuh hati,'' paparnya.

Bahkan, Surip terkenal sebagai pembuat bonsai. Harganya pun variatif. ''Sekitar Rp 300 ribu-Rp 3 juta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News