Surplus Neraca Perdagangan Tertinggi sejak 2012
Selasa, 18 Juli 2017 – 14:47 WIB
Sebaliknya, komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah bubur kayu, aluminium, garam, dan belerang kapur.
Negara tujuan utama ekspor Indonesia masih didominasi Tiongkok, Amerika Serikat, dan India.
Pemerintah berupaya memperluas pasar ekspor dengan mempercepat perundingan bilateral dengan Afrika Selatan, Kenya, dan Nigeria.
Kinerja impor pada Juni juga mengalami penurunan cukup dalam.
Nilai impor USD 10,01 miliar itu turun 17,21 persen jika dibandingkan dengan Juni tahun lalu.
Penurunan impor terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik.
Sebaliknya, peningkatan nilai impor terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung.
’’Penurunan impor ini disebabkan harga komoditas belum stabil,’’ jelas Suhariyanto.
Neraca perdagangan Indonesia terpengaruh tingginya konsumsi domestik sepanjang Ramadan dan Idulfitri lalu.
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Dorong Ekspor UMKM Lewat Kolaborasi dengan Pemda
- Bea Cukai Optimalkan Pelayanan & Pengawasan KITE di Banten Lewat Aplikasi SIAP KABAN
- Lewat Sinergi dan Asistensi, Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Berbagai Daerah
- Kolaborasi Kemendag dan BEDO dalam Program Ekspor NEXT
- Dorong Produk Lokal Go Internasional, Bea Cukai Lakukan Asistensi pada UMKM
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas Gudang Berikat untuk PT Mahasu Bugel Logistik