Survei: 40 Persen Data Pengguna di Asia Pasifik Diretas

Survei: 40 Persen Data Pengguna di Asia Pasifik Diretas
Hacker. Ilustrasi: Daily Telegraph/Alamy

Ketika ditanya mengenai konsekuensi yang mereka temui setelah pelanggaran privasi, para pengguna online menyebutkan beberapa hal negatif yang memengaruhi kehidupan digital dan bahkan fisik mereka.

Sebagian besar (39 persen) terganggu oleh spam dan iklan, sebagian (33 persen) merasa stres, dan sebagian (24 persen) menyatakan reputasi pribadi mereka dalam bahaya.

Dalam persentase yang sama, sebanyak 19 persen pengguna telah menyinggung seseorang, kehilangan uang, dan terintimidasi.

Pemerasan juga dialami oleh 16 persen pengguna di Asia Pasifik, hubungan keluarga terganggu (15 persen), beberapa mengalami kerusakan karir (14 persen) hingga pemutusan ikatan romantis atau mengalami perceraian (10 persen).

Survei dilakukan oleh lembaga penelitian independen Toluna antara Januari dan Februari 2020.

Sebanyak 15.002 konsumen disurvei di 23 negara di mana 3.012 berasal dari wilayah Asia Pasifik.

Untuk memastikan informasi pribadi tetap terlindungi di ruang internet, Kaspersky menyarankan para konsumen untuk menyimpan seluruh daftar akun online, sehingga memiliki pemahaman penuh tentang layanan dan situs web mana yang mungkin menyimpan informasi pribadi.

Selanjutnya, mulai gunakan "Privacy Checker" yang membantu mempertimbangkan pengaturan profil media sosial menjadi pribadi, yang akan mempersulit pihak ketiga untuk menemukan informasi yang sangat pribadi. (mg8/jpnn)

Dalam laporan survei Kaspersky, mengungkapkan bahwa 40 persen konsumen di Asia Pasifik (APAC) menghadapi insiden kebocoran informasi pribadi.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News