Survei CPCS: Elektabilitas Demokrat, PKS dan PSI Makin Oke, Ada Apa dengan PDIP?

Survei CPCS: Elektabilitas Demokrat, PKS dan PSI Makin Oke, Ada Apa dengan PDIP?
Survei tren elektabilitas partai politik yang dirilis CPCS, Senin (22/3). Foto: CPCS for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas PDIP terus anjlok. Pada saat yang sama, Partai Demokrat, PKS dan PSI mengalami lonjakan elektabilitas.

“Elektabilitas PDIP jeblok, sebaliknya dengan Demokrat yang melesat, begitu pula dengan PKS dan PSI elektabilitasnya bergerak naik dalam empat bulan terakhir, serta Partai Ummat mulai berkibar,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K, Senin (25/3).

Pada survei bulan Maret 2020 elektabilitas PDIP mencapai 31,7 persen, turun menjadi 29,2 persen (Juli 2020) dan 30,4 persen (November 2020). Sekarang, elektabilitas partai yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri itu turun lagi menjadi 23,9 persen.

Sementara, Demokrat mengalami tren yang sebaliknya. Elektabilitas partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono itu bergerak turun dari 4,6 persen (Maret 2020) menjadi 3,8 persen (Juli 2020) dan 3,5 persen (November 2020). Namun, kini melejit menjadi 7,3 persen.

PKS dari 6,7 persen (Maret 2020) turun menjadi 5,7 persen (Juli 2020) dan 5,5 persen (November 2020), naik lagi menjadi 6,4 persen.

PSI dari 2,8 persen (Maret 2020) naik menjadi 4,1 persen (Juli 2020) dan 4,3 persen (November 2020), terus naik menjadi 4,5 persen.

Ummat memulai debut dengan 0,1 persen (November 2020) kini mencapai 1,5 persen, melampaui PAN (1,1 persen).

Sesudah PDIP adalah Gerindra (14,5 persen/13,7 persen/13,2 persen/12,7 persen) dan Golkar (8,9 persen/8,3 persen/8,1 persen/8,0 persen).

Survei terbaru menunjukkan elektabilitas PSI dan PKS masih dalam tren positif, sementara PDIP terus terjun bebas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News