Survei Indikator Politik Indonesia: 68,5 Persen Masyarakat Dukung Tilang Elektronik

jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menyebutkan kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit terkait tilang elektronik mendapatkan respons positif dari masyarakat.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan jumlah masyarakat yang mengetahui inisiatif Kapolri Listyo Sigit dengan meniadakan tilang manual angkanya cukup tinggi, mencapai 51,9 persen.
"Mayoritasnya mendukung kebijakan Kapolri Listyo Sigit,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk Kinerja Lembaga Penegak Hukum di Mata Publik dan Penanganan Kasus-Kasus Besar secara virtual, Minggu (27/11).
Survei dilakukan dalam rentang 30 Oktober sampai 5 November 2022, melibatkan 1.220 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
"Sebanyak 68,5 persen masyarakat mendukung keputusan Kapolri Listyo Sigit dengan meniadakan tilang manual, menggantinya dengan tilang elektronik," bebernya.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menginstruksikan Korps Lalu Lintas atau Korlantas untuk menghentikan tilang manual.
Adapun yang berlaku adalah tilang diberlakukan secara elektronik atau ETLE.
Tindakan untuk pelanggar lalu lintas bakal difokuskan tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE). Instruksi itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2264/X/HUM.3.4.5./2022 pada 18 Oktober 2022.
Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menyebutkan kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit terkait tilang elektronik direspons positif oleh masyarakat
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH