Survei INES: Mayoritas Responden Ragukan Kredibilitas Lembaga Quick Count

Survei INES: Mayoritas Responden Ragukan Kredibilitas Lembaga Quick Count
Survei INES: Mayoritas Responden Ragukan Kredibilitas Lembaga Quick Count

jpnn.com - JAKARTA - Hasil penelitian terbaru dari Indonesia Network Election Survey (Ines) menunjukkan bahwa mayoritas publik tidak percaya pada lembaga survei yang melakukan jajak pendapat di pemilu legislatif (pileg) maupun pemilu presiden (pilpres). Kesimpulan  itu didasari pada survei INES yang dilakukan pada 10-15 Juli lalu.

Peneliti INSE, Tri Sasono mengungkapkan,  79,66 persen responden tidak mempercayai kredibilitas dan hasil survei politik. Sebab, masyarakat mempersepsikan lembaga survei tidak independen dan hasilnya sesuai pesanan.

"Seperti lembaga-lembaga survei yang melakukan quick count pilpres yang  sudah mengumumkan kemenangan salah satu pilpres. Padahal, tahapan pencoblosan saja masih belum selesai di banyak TPS (tempat pemungutan suara, red) serta tahapan perhitungan yang masih berlaku," kata Sasono dalam diskusi bertema "Menyoal Quick Count Sebagai Kejahatan Demokrasi" di Taman Ismael Marzuki, Jakarta, Rabu (16/7).

Survei INES menggunakan 1.142 responden di seluruh Indonesia. Survei tertutup dengan pertanyaan yang sudah disiapkan itu memiliki  tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2.9 persen.

Sasono menambahkan, dari hasil survei INES juga diketahui bahwa 87,3 persen responden mencurigai lembaga survei opini publik dibiayai oleh pengusaha dan lembaga asing. Selain itu, lanjutnya, sekitar 89.4 persen responden tidak percaya dengan hasil quick count Pilpres 2014 karena dianggap pesanan dari pihak ketiga tertentu untuk membangun opini publik dan dijadikan alat propaganda.

“Sedangkan 86,5 persen responden berpendapat bahwa lembaga survei opini dan politik di Indonesia banyak melakukan manipulasi data survei dan tergantung pesanan," imbuhnya.(fas/jpnn)

 


JAKARTA - Hasil penelitian terbaru dari Indonesia Network Election Survey (Ines) menunjukkan bahwa mayoritas publik tidak percaya pada lembaga survei


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News