Survei: PDIP Merosot, PSI Tembus PT

Survei: PDIP Merosot, PSI Tembus PT
Para ketua umum ataupun perwakilan partai politik memperlihatkan nomor urut kontestan Pemilu 2019 hasil pengundian di KPU, Minggu (18/2) malam. Foto: Igman/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research memperlihatkan bahwa elektabilitas partai lama kebanyakan stagnan, bahkan ada yang merosot. Sementara, beberapa partai baru justru menunjukkan tren yang menggembirakan.

PDIP adalah salah satu yang elektabilitasnya merosot. Parpol utama pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin itu sekarang elektabilitasnya di angka 22,9 persen. Padahal, pada periode November elektabilitas PDIP sebesar 25,7 persen.

"Penurunan elektabilitas PDIP diperkirakan karena migrasi pemilih muslim ke partai-partai nasionalis lainnya,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, pada Jumat (22/2).

BACA JUGA: Survei LSI Denny JA: PDIP Kuasai Pileg 2019

Vivin menyebut, faktor paling kuat yang menandai fenomena penurunan elektabilitas karena bergabungnya mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Publik masih sangat resisten dengan kemunculan Ahok dalam kancah politik nasional.

“Memori kasus penistaan agama pada Pilkada DKI terus terjaga, terlebih momentum reuni Alumni 212 yang tak pernah surut dukungan luas masyarakat,” imbuh Vivin.

Di sisi lain, elektabilitas lainnya seperti Partai Gerindra, Golkar, dan Demokrat yang cenderung stabil. Sedangkan NasDem, PSI, dan Perindo mengalami peningkatan elektabilitas. “Elektabilitas Gerindra masih berada pada angka 14,8 persen, Golkar 10,5 persen, dan Demokrat 4,7 persen,” papar Vivin.

Sementara itu NasDem sedikit mengalami kenaikan menjadi 4,3 persen, mendekati posisi Demokrat sebagai juru kunci lima besar. Demikian pula dengan Perindo yang naik elektabilitasnya menjadi 3,4 persen. Kenaikan paling signifikan terjadi pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Survei terbaru Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research jadi kabar buruk bagi PDIP dan sebaliknya buat PSI

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News