Survei Pernikahan Sesama Jenis Pengaruhi Kesehatan Mental Kaum LGBT

Survei Pernikahan Sesama Jenis Pengaruhi Kesehatan Mental Kaum LGBT
Survei Pernikahan Sesama Jenis Pengaruhi Kesehatan Mental Kaum LGBT

Para aktivis pernikahan sesama jenis di Australia sempat diperingatkan, plebisit (survei via pos) tentang kesetaraan pernikahan di tahun 2017 akan merusak kesehatan mental, dan penelitian terbaru telah mengonfirmasi bahwa ketakutan mereka itu valid.

Penelitian terbaru yang diterbitkan hari Kamis (24/1/2019) menemukan bahwa jika penyuka sesama jenis semakin terpapar ke pesan-pesan prasangka dan diskriminasi, semakin mereka merasa tertekan dan cemas.

Poin utama:

• Para peneliti melakukan survei daring selama pemungutan suara (plebisit) tentang kesetaraan pernikahan dengan lebih dari 1.300 responden
• Mereka yang terpapar pesan-pesan negatif lebih dari sekali sehari memiliki tingkat kecemasan 58 persen lebih tinggi daripada mereka yang terpapar seminggu sekali
• Para penyuka sesama jenis yang percaya bahwa orang dekat mereka memilih mendukung pernikahan sesama jenis dilaporkan mengalami gejala yang tak terlalu parah

Plebisit kesetaraan pernikahan tahun 2017 di Australia mengajukan pertanyaan yang sangat penting bagi para penyuka sesama jenis di Australia: haruskah hukum Australia diubah agar pasangan sesama jenis bisa menikah?.

Dalam mempertahankan plebisit, Pemerintah Australia mengatakan langkah itu bisa mempersatukan negara.

Senator Penny Wong mengatakan kepada Parlemen bagaimana debat pernikahan sesama jenis mengekspos kebencian keluarga.

"Bacalah beberapa hal yang dikatakan tentang kita dan keluarga kita, dan kemudian kembali dan beri tahu kami bahwa ini adalah momen yang menyatukan," katanya.

"Lobi Kristen Australia menggambarkan anak-anak kami sebagai 'Generasi yang Dicuri'."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News