Surya dan Ical Diuntungkan Perubahan AD/ART

Surya dan Ical Diuntungkan Perubahan AD/ART
Surya dan Ical Diuntungkan Perubahan AD/ART
JAKARTA - Rapat Pleno DPP Partai Golongan Karya (Golkar) yang dipimpin oleh Jusuf Kalla akhirnya menyepakati Penasihat Ormas dan Penasihat DPP Partai Golkar sebagai kader partai yang memenuhi syarat untuk maju sebagai kandidat Ketua Umum Partai Golkar. Kesepakatan tersebut membawa konsekuensi akan terjadinya perubahan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) Golkar dalam Musyawarah Nasional VIII yang akan berlangsung di Kota Pekanbaru, 4-7 Oktober mendatang.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Bidang Politik Steering Commitee (SC) Partai Golkar Hajriyanto Y Tohari, kepada wartawan usai Rapat Pleno DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (25/4). "Pleno telah sepakat dan memutuskan Penasihat Ormas dan Penasihat DPP Golkar sebagai yang memenuhi syarat untuk diajukan menjadi Ketua Umum. Dengan demikian maka AD dan ART harus diubah melalui Munas untuk meminimalisir debat soal prosedural diantara peserta Munas," tegas Harijanto Tohari.

Dengan adanya keputusan rapat pleno itu, maka dua kandidat ketua umum Golkar yakni Surya Paloh (Ketua Dewan Penasehat) dan Aburizal Bakrie (anggota Dewan Penasehat) otomatis lolos dalam hal persyaratan calon ketua umum.

Dijelaskan Tohari, faktor yang paling diperhitungkan dalam bursa kandidat Ketua Umum Golkar adalah latar belakang organisasi tempat mereka mengabdi selama ini. "Substansinya, para kandidat itu cakap atau tidak dalam membangun partai," ujarnya, sembari menambahkan masing-masing pimpinan DPD I, DPD II, dan ormas hanya mempunyai hak satu suara dan persyaratan pencalonan harus diusulkan minimal 30 persen anggota DPD I dan DPD II.

JAKARTA - Rapat Pleno DPP Partai Golongan Karya (Golkar) yang dipimpin oleh Jusuf Kalla akhirnya menyepakati Penasihat Ormas dan Penasihat DPP Partai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News