Surya Paloh Capek dengan Segala Intrik dan Sinisme

Surya Paloh Capek dengan Segala Intrik dan Sinisme
Ketua Nasdem Surya Paloh menyampaikan pidato politik saat membuka Kongres II Partai NasDem, Jakarta, Jumat (8/11). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum NasDem Surya Paloh meminta semua pihak tidak berburuk sangka atas sikapnya yang merangkul banyak pihak.

Ini disampaikan Paloh setelah sebelumnya banyak kalangan yang mempertanyakan pertemuan dengan Ketua Umum PKS Sohibul Iman.

Pertemuan itu juga ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo. Pria yang akrab disapa Jokowi itu seolah merasa cemburu melihat pelukan Surya Paloh terhadap Sohibul begitu hangat.

Paloh menerangkan, politik di Indonesia kini sudah dipenuhi banyak intrik yang mengundang sinisme satu sama lain. Akibatnya, pelukan dengan sesama kawan malah menimbulkan kecurigaan.

"Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme satu sama lain, kecurigan satu sama lain. Hingga kami berkunjung ke kawan, mengundang kecurigaan," kata Paloh saat memberikan sambutan dalam acara pembukaam Kongres Kedua NasDem di Gedung JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11).

Berkaca dari sinisme dan kecurigaan ini, Paloh ini lantas mempertanyakan sistem demokrasi yang ada di Indonesia. Sebab, hanya karena satu pelukan kemudian terjadi tafsir dan kecurigaan.

"Hubungan, rangkulan tali silaturahmi itu dimaknai dengan berbagai macam tafsir dan kecurigaan," ujarnya.

Menurut dia, Indonesia hari ini kerap merasa sistem demokrasi yang dianut begitu liberal. Namun penerapannya, kata Paloh, demokrasi di Indonesia masih sangat ortodoks konservatif.

Ketua Umum PKS Surya Paloh disindir sejumlah kalangan karena berpelukan PKS Sohibul Iman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News