Susah Memindahkan Warga Dari Lokasi Bencana
Selasa, 19 Februari 2013 – 18:12 WIB
JAKARTA--Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif, mengaku pihaknya sulit memindahkan warga dari lokasi rawan bencana. Akibatnya ketika terjadi bencana, jumlah korban jiwa tidak bisa terhindarkan. Seperti kejadian bencana alam longsor di Manado. Untuk melakukan relokasi rumah warga di Manado yang berada di titik rawan, kata dia, perlu kajian di luar. Tidak mudah jika itu juga menjadi tempat warga mencari nafkah.
"Kita menghadapi persoalan ketika orang-orang yang tinggal di daerah-daerah rawan itu memang tidak mudah memindahkan mereka. Kita memohon kepada masyarakat kalau tinggal di satu tempat janganlah yang tingkat kemiringannya cukup landai. Nnantinya kemiringannya cukup tegak. Kayak di Manado itu di tengah kota kita enggak menyangka akan turun longsor," jelas Syamsul di Istana Negara, Selasa (19/2).
Baca Juga:
Menurutnya, berdasarkan Undang-Undang Perumahan sudah tertulis jelas bahwa tidak boleh ada hunian warga di tempat yang rawan bencana. Tetapi yang menjadi masalah, tanah itu adalah milik warga bukan milik negara. Oleh karena itu, tidak mudah memindahkan warga yang berada di daerah rawan bencana.
Baca Juga:
JAKARTA--Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif, mengaku pihaknya sulit memindahkan warga dari lokasi rawan bencana.
BERITA TERKAIT
- Tahanan Polsek Tewas Dianiaya, Ini 5 Orang Tersangkanya
- Polda Riau Ungkap Jual Beli Senpi Ilegal, Pria Ini Masih Dicari Polisi
- Hadiri Peluncuran Koperasi KTNM, Fadel Muhammad Sampaikan Sejumlah Harapan
- Senpi Ilegal Jenis FN Dijual Seharga Rp 10 Juta di Pekanbaru, 4 Orang Pelaku Ditangkap
- Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Segera Bentuk Tim Pencarian Peninggalan Sejarah
- Juaini Taofik ke PPPK: Hati-Hati Menjelang Pilkada, Jangan Masuk ke Politik Praktis