Susahnya Penyelesaian Kasus Pemerkosaan Berjemaah

Susahnya Penyelesaian Kasus Pemerkosaan Berjemaah
Ilustrasi sidang. Foto: AFP

jpnn.com, BANJARMASIN - Sidang kasus perkosaan yang terjadi di Desa Antar Baru, Tabukan kembali digelar di Pengadilan Negeri Marabahan, Rabu (10/5).

Kali ini, sidang menghadirkan saksi a de charge atau saksi meringankan dan pemeriksaan terdakwa.

Pada sidang ke-12 ini para terdakwa masih tetap dengan pendiriannya bahwa mereka tidak melakukan perbuatan pemerkosaan yang dituduhkan korban.

Kuasa hukum terdakwa, Abdul Halim Shahab mengatakan, sidang kali ini adalah pemeriksaan terdakwa.

Dalam persidangan, para terdakwa menyatakan tidak ada melakukan perbuatan perkosaan.

“Dari beberapa orang saksi yang diperiksa tidak ada mengatakan bahwa terdakwa melakukan perbuatan itu kecuali korban dan suami,” ujarnya.

Halim menegaskan, untuk membuktikan unsur kekerasan seharusnya ada bukti seperti sprai, celana dalam, baju sobek.

“Dalam hal ini tidak ada perkosaan. Yang ada itu hanya cerita yang dibuat-buat dan tidak didukung dengan alat bukti yang lain. Bahkan dokter menjelaskan tidak ada kekerasan dalam alat kelamin korban. Korban menuduh tujuh terdakwa melakukan perkosaan, tapi pada waktu itu suaminya juga melakukan hubungan badan,” bebernya.

Sidang kasus perkosaan yang terjadi di Desa Antar Baru, Tabukan kembali digelar di Pengadilan Negeri Marabahan, Rabu (10/5).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News